Keistimewaan Para Sahabat Ridwanullahi ‘alaihim ajma’in

126 Pembaca

Fawaid Kajian Syaikh

Syaikh Yusuf, salah satu murid Syaikh Al-Albani.

إنما الأعمال بالنيات

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya.

Nama Pesanten Bin Baz merupakan nama yang sangat mulia karena diambil dari nama ulama masa kini, yang beliau termasuk salah seorang ulama yang luar biasa dan termasuk orang yang ikhlas, terbukti pesantren bin baz tersebar luas di negeri Indonesia.

Diharapkan semoga para santri yang belajar di Pesantren Bin Baz kelak akan menjadi para ulama dan orang-orang alim yang mendakwahkan agama islam yang lurus di Negeri ini ataupun di negeri-negeri yang lain.

Para santri hendaknya merasa bahagia dan benar-benar bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala karena menjadi salah seorang yang terpilih untuk mempelajari agama islam yang lurus, karena umat islam terpecah menjadi 73 golongan dan yang selamat hanya satu golongan yaitu Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, karena masih banyak orang-orang di luar sana yang tidak punya kesempatan belajar Agama Islam.

Menempuh jalan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan anugerah yang sangat besar dan sangat istimewa dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Orang paling mulia adalah para nabi dan rasul kemudian Abu Bakar, Umar, Usman, Ali radhiyallahu ‘anhum ajma’in dan seluruh sahabat-sahabat nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain.

Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ‘anhuma adalah orang terbaik dan paling mulia setelah para nabi dan para rasul ‘alaihimussalam.

Penetapan para sahabat radhiyallahu ‘anhum sebagai orang paling mulia dan paling utama adalah berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis-hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Hadis-hadis nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak bertentangan dengan Al-Qur’an karena salah satu fungsi Hadis adalah menjelaskan al-Qur’an.

Supaya umat ini menjadi umat terbaik adalah dengan cara beramar ma’ruf nahi mungkar sesuai dengan cara yang telah ditempuh oleh para sahabat nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Allah subhanahu wa ta’ala menyifati para sahabat ridhwanullahi ‘alaihim sebagai saksi, hal ini menunjukkan bahwa para sahabat merupakan orang-orang yang paling mulia di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.

Demikian juga para ahli ilmu mereka menjadi saksi dan termasuk orang-orang yang mulia.

Allah subhanahu wa ta’ala telah memuliakan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan telah meridhoi mereka semua, hal ini menunjukkan keutamaan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menjelaskan bahwa beruntunglah orang-orang yang telah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beruntung pula orang-orang yang telah melihat orang-orang yang telah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, hal ini benar-benar menunjukkan keutamaan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh karena itu kita wajib benar-benar memuliakan mereka semua dan sama sekali tidak boleh merendahkan mereka apalagi sampai mencelanya.

Beruntunglah orang-orang yang nyantri dan mempelajari jejak-jejak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengikutinya tentu berdasarkan pemahaman para sahabat Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Para santri dan orang-orang yang mengikuti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat-sahabatnya mereka adalah orang-orang yang beruntung dan dijanjikan akan mendapat ridho Allah subhanahu wa ta’ala.

Termasuk keberuntungan dan kemuliaan kita orang-orang yang tidak pernah bertemu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan tetapi mau beriman kepadanya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa kita adalah ihwan (saudara) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat kita yang mempelajari hadis-hadisnya dan mengikuti jejak para sahabat-sahabatnya tentu Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam akan merasa sangat bahagia.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah utusan Allah subhanahu wa ta’ala dan beliau sangat sayang kepada umatnya.

Allah subhanahu wa ta’ala melihat hati semua umat manusia dan Dia mendapati bahwa hati yang paling mulia dan paling bersih adalah hati Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga Dia memilihnya menjadi nabi dan rasul, kemudian Allah subhanahu wa ta’ala melihat kembali hati umat manusia yang lainnya dan Ia mendapati bahwa hati para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah hati yang terbaik setelah hati Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga Dia memilih mereka untuk menjadi sahabat Nabi-Nya yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Penulis: Abu Layla Turahmin
Sabtu 23 juli 2022, 18.14
Masjid Bin Baz

Tinggalkan komentar