THAIFAH MANSHURAH AKAN SELALU ADA

32 Pembaca

Pemateri Ust Abu Nida Chomsaha Shofwan, Lc.

Fawaid Ta’lim


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه. أما بعد

رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ ۙوَيَسِّرْ لِيْٓ اَمْرِيْ ۙوَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِّسَانِيْ ۙيَفْقَهُوْا قَوْلِيْ ۖ. آمين

Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan ringkasan fawaid ta’lim yang diadakan di Masjid Islamic Centre Bin Baz, yang diisi oleh Ust Abu Nida Chomsaha Shofwan, Lc. tentang Thaifah Manshurah (golongan yang mendapat pertolongan).

Pembahasan ini merupakan pembahasan yang sangat penting untuk dipahami supaya kita paham tentang pertolongan Allah Subhanabu Wa Ta’ala terhadap Agama islam, Allah akan memunculkan sekelompok orang yang berada di atas kebenaran. Berikut ini bukti-bukti Thaifah Manshurah yang akan selalu ada di sepanjang masa:

Akan selalu ada Thaifah manshurah dalam Islam ini yang mereka akan selalu kokoh di atas kebenaran (Syari’at Allah Subhanahu Wa Ta’ala) di mana pun dan kapan pun.

Dahulu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam akan dibunuh oleh orang-orang kafir bahkan mereka sepakat untuk membunuhnya secara bersama-sama semua kabilah terlibat untuk membunuhnya, tapi pada saat itu ada satu orang yang mempertanyakan kenapa harus membunuh orang yang hanya mengajak untuk menyembah Allah Semata.

Di zaman Fir’aun ketika dia menetapkan keputusan untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir dari kalangan bani Israil ada orang yang mempertanyakan kebijakan tersebut bahkan Istri Fir’aun Asiyah tidak sepakat ketika bayi kecil Musa hendak dibunuh, dia tidak setuju dan meminta agar bayi tersebut dijadikan anak angkat mereka berdua.

Di zaman Fir’aun juga ada orang dari kalangan kaum Fir’aun yang beriman kepada Nabi Musa Alaihissalam akan tetapi menyembunyikan keimanannya.

Di masa Nabi Yusuf Alaihissalam ketika terjadi paceklik Nabi Yusuf Alaihissalam berada di tengah-tengah kaum kafir.

Intinya Thaifah Manshurah akan ada terus di tengah-tengah umat Islam mereka selalu menegakkan agama Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Raja Najasyi beriman kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan masuk Islam sendirian di tengah-tengah orang-orang kafir.

Kita tidak usah takut berdakwah di manapun karena pasti ada orang baiknya di tempat tersebut.

Abu Layla Turahmin, M.H.

Sabtu, 21 September 2024, 13.10an

Tinggalkan komentar